Kamis, 07 Mei 2009

harun dethan motivator



TINJAUAN SINGKAT TERHADAP NERAKA

September 2, 2008 at 6:09 am |

Pendahuluan

Dalam perjalanan kerohanian, setiap orang memiliki kebebasan untuk mengemukakan penghayatan spiritualnya secara rasional. Tentu didasarkan pada pemahaman yang lengkap tentang sang pencipta. Dengan berjalannya waktu dapat saja setiap orang memberikan nilai dan interprestasi sebagai sesuatu yang benar. Sebagai mahluk yang mulia diantara banyak cipataan, manusia membutuhkan pijakan yang kokoh untuk memberi makna dalam hidup yang menghubunkan manusia dengan sang pencipta. Dalam hubungan itu lah manusia dating pada pola yang terbentuk dalam pikiran untuk menyatakan keputusan yang mendatangkan kehidupan dan kebinasaan.

Maka dalam usaha untuk memaknai hidup, manusia tiba pada pilihan yakni hidup sebagai penyembah sumber hidup yakni Allah yang Esa atau hidup sebagai calon-calon penghuni neraka yang di pimpin oleh sang lusifer. Pilihan menentukan hidup bukan saja di hari ini tetapi juga di hari penghakiman, tak dapat disangkal bahwa acapkali kesadaran untuk hidup bersama Allah selalu dating terlambat, ketika seseorang akan mengakhir hidup, indahnya hidup jika berisikan kebenaran Allah maka kehidupan akan berakhir dalam kebanggaan karena utusan surga datang menjemput. Jadi didalam hidup ini ada dua pilihan yang harus di pilih yakni untuk hidup bahagia kekal pilihlah surga dan untuk mengalami siksaan karena menikmati dosa pilihlah neraka.

Ketika pilihan dijatuhkan pada keinginan yang kuat terhadap kemaksiatan, kekotoran hidup besar kemungkinan kita telah menyediakan media hidup ini untuk mengalami penyiksaan pada akhir dari hidup itu sendiri secara tubuh yang terlihat, namun bagi penopang hidup yang tak kelihatan itu baru akan memulai perjalanan awal dalam kehidupan yang kekal atau kesengsaraan yan tanpa henti di alam maut.

Orang mengenalnya dengan sebutan Hades(go to Hell) ini merupakan tempat keabadian yang tak mungkin dihindari, ketika hidup kita adalah hidup yang hanya mengutamakan keinginan daging saja.

Adalah adil jika oarng yang memasuki tempat ini adalah orang yang oleh Allah berlayak untuk menempatinya bagaikan orang kaya dalam perumpamaan Yesus yang berseruh karena tak tahan dengan derita abadi itu, memohon untuk setetes air saja demi kehausan yang tak tertahankan lagi dan roh yang menyalami kepanasan perapian kekal yang tak bersahabat.harunmotivator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar